Senin, 07 Desember 2015

LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG II DI SMP PGRI 2 MAUMERE



LAPORAN KEGIATAN 
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG II
DI SMP PGRI 2 MAUMERE

 






Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang







Oleh
YOHANES ARIANTO ANDALE
20130202096











INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH MAUMERE
2015


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG II
Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam magang II


Nama Mahasiswa                    : Yohanes A. Andale
NPM                                       : 2013.02.02.096
Semester                                  : V (Lima)
Program Studi                         : Pendidikan  Kewarganegaraan
Fakultas                                   : Pendidikan  PISHUM
Tempat Observasi                   : SMP PGRI 2 Maumere
Waktu Pelaksanaan                 : 3 Agustus 2015 sampai dengan 15 Agustus 2015
Laporan ini telah diterima dan dilaksanakan pada    Agustus  2015.

Dosen Pembimbing Magang II


Petrus Kpalet, S.Pd, M.Pd
NIDN/NUPN :
Guru Pembimbing Magang II


Erliance Sunanti, S.Pd
NIP : 19750512 200312 2 008

Disetujui ,
Kepala SMP PGRI 2 Maumere


Yohanes Imung, S. M.
NIP :19560919 198603 1 012



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang II ini tepat pada waktunya.
Magang II ini merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi untuk memperoleh nilai mata kuliah dengan beban ajar 1 SKS.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Magang II ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Haji Abdul Natzir R, selaku rektor IKIPMu Maumere yang bersedia menerima penulis menimba ilmu di IKIPMu Maumere.
2.      Bapak Erwin  Prasetyo, S.T, selaku ketua Panitia Pelaksana Magang II IKIP Muhammadiyah Maumere.
3.      Bapak Petrus Kpalet, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah sepenuhnya membimbing penulis dalam pelaksanaan magang II. 
4.      Bapak Yohanes Imung, S.M., selaku kepala SMP PGRI 2 Maumere yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Magang II di SMP PGRI 2 Maumere.
5.      Ibu Erliance Sunanti, S.Pd, selaku Guru Pamong Magang  yang telah membimbing penulis selama melaksanakan kegiatan magang II.
6.      Bapak dan Ibu guru serta staf/karyawan SMP PGRI 2 Maumere, yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang ini.
7.      Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan, doa serta dukungannya  yang berhubungan dengan pelaksanaan magang ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. 
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan magang II ini baik dalam teknik penyajian materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan laporan magang ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.



                                                                                                        Maumere,  Agustus 2015
                      Penulis

MAHASISWA














DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL……………………………………………...…………...…i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………...…ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..…v

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………….1
A.    Latar Belakang Observasi……………………...……………………......1
B.     Tujuan Observasi ……………...…………………………………..……2
C.     Manfaat Observasi ……………...…………………………………..…..2
D.    Lokasi dan Waktu Observasi..………………………………………..... 4
E.     Teknik Pengumpulan Data ………….……………………………….....4

BAB II. HASIL OBSERVASI ………………………………………………...…6
A.    Kondisi Lingkungan , Sarana dan Prasarana Sekolah ….....………...…6
B.     Situasi Pengelolan Kelas …………………………......………….….…8
C.     Karakteristik Siswa ……………………….……………..................….9
D.    Kondisi/Karakteristik Guru dan Kepala Sekolah ………….…….....…11

BAB IV. PENUTUP ………………………………………………………….... 20
A.    Kesimpulan……………...……………………………………...…...... 20
B.     Pesan dan Kesan……………...…………………………………......... 20
Daftar Pustaka
Lampiran - lampiran  










BAB I
PENDAHULUAN
                 
A.    Latar Belakang
Magang adalah bagian penting dan merupakan suatu langkah prakondisi dari sistem penyiapan guru profesional. Kegiatan magang dilaksanakan secara terstruktur dan merupakan beban belajar tersendiri bagi mahasiswa tiap semester sebanyak 1 SKS. Kegiatan mahasiswa dalam magang II ini adalah merancang perangkat pembelajaran  di tingkat satuan pendidikan dalam bimbingan Guru Pamong Magang dan Dosen Pembimbing Akademik.
Kegiatan magang II merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa keguruan dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan keterampilan dibidang keguruan, terkhusus dalam mempersiapkan administrasi pendidikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, serta upaya untuk membentuk sikap dan keterampilan sebagai calon guru yang profesional.
Keberadaan dan peran guru saat ini sangat menunjang proses KBM yang akan dilaksanakan. Seorang guru harus tahu benar  bagaimana membuat atau merancang perangkat pembelajaran sehingga dapat menunjang guru dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dalam kelas. Mahasiswa sebagai calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, mahasiswa harus mengetahui lebih awal bagaimana meramu suatu perencanaan pembelajaran secara utuh dalam perangkat pembelajaran, sehingga dapat tercipta suatu pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni bagi seorang mahasiswa keguruan untuk suatu waktu diaplikasikan di lingkungan belajar tingkat satuan pendidikan.



B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Secara umum, program magang II bertujuan :
a.       Membangun jati diri pendidik.
b.      Memantapkan kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik.
c.       Mengembangkan kecakapan pedagogis dalam membangun keahlian pendidikan.
2.      Tujuan Khusus
Secara khusus magang II ini bertujuan untuk :
a.       mempersiapkan calon guru agar lebih mengenal lingkungan profesinya sehingga nanti mampu melakukan kegiatan praktik mengajar.
b.      Mempersiapkan mahasiswa calon pendidik untuk lebih memahami dan mampu membuat atau merancang perangkat pembelajaran
c.       menyiapkan guru profesional dalam bidang akademik.

C.    Manfaat
1.      Bagi Sekolah
a.       Menjadi bahan referensi untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
b.      Menjadi acuan dalam meningkatkan profesionalisme guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran dan melaksanakan proses belajar mengajar.
2.      Bagi Mahasiswa
a.       Mahasiswa memperoleh pengalaman nyata yang terkait dengan proses perancangan perangkat pembelajaran.
b.      Mahasiswa dapat mengetahui kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
c.       Mahasiswa dapat merancang perangkat pembelajaran.


3.      Manfaat bagi IKIP Muhammadiyah Maumere
a.       Terjalinnya kerjasama antara IKIP Muhammadiyah Maumere dan  Sekolah
b.      IKIP Muhammadiyah Maumere dapat memacu dan meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman magang .
c.       IKIP Muhammadiyah akan semakin dikenal oleh dunia pendidikan khususnya pendidikan menengah.

D.    Lokasi dan Waktu
a.       Lokasi
Magang II ini berlokasi di SMP PGRI 2 Maumere
b.      Waktu
Magang II ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai dari tanggal  3  Agustus 2015 sampai  dengan 15 Agustus 2015.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan magang II ini adalah melalui wawancara langsung dengan guru pamong Pendidikan Kewarganegaraan ibu Erliance Sunanti , S.Pd.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a)      Wawancara bersama guru pamong tentang perangkat pembelajaran.
b)      Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari kalender pendidikan, program tahunan, program semester, silabus, RPP beserta lampirannya.
c)      Melakukan dokumentasi kegiatan.



BAB II
HASIL

A.    Penelaahan terhadap kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru
1.      Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian  dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
1.    belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2.    belajar untuk memahami dan menghayati,
3.    belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4.    belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5.    belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Pelaksanaan KTSP pada SMP PGRI 2 Maumere tentu dengan memperhatikan kesesuaian antara beberapa muatan kurikulum dengan dasar hukum yang melandasi pengembangan KTSP di tingkat satuan pendidikan , sebagai berikut :
a.       Tujuan Pendidikan dasar disesuaikan dengan mengacu padaUUSPN dan PP No 15 Tahun 2005
b.      Visi , Misi dan Tujuan Sekolah dirancang oleh sekolah dalam rapat bersama komite sekolah dan penjabaranya disesuaikan dan mengacuPermendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan .
c.       Struktur kurikulum, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan adalah beberapa komonen kurikulum yang diadaptasi dan dikembangkan oleh sekolah bersangkutan dengan memperhatikan dan mengacu padaPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP.
d.      Kalender Pendidikan dikembangkan oleh sekolah sesuai kebutuhan dan kondisi setiap tahun pelajaran dengan memperhatikan dan mengacu pada Standar Isi dan Panduan Penyusunan KTSP.
e.       Silabus yang dikembangkan di sekolah, memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Dalam pengembangannya sekolah atau guru selalu memperhatikan alur dan acuan pengembangannnya sesuai Permendikanas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses  dan Panduan Penyusunan KTSP.
f.       Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan sekolah memuat komponen identitas mata pelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Guru mempersiapkan/menyusun RPP dengan memperhatikan dan mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses .


 2.      Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang disusun dan dikembangkan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan pada SMP PGRI 2 Maumere terdiri dari ; Kalender Pendidikan, Distribusi Alokasi Waktu, Program Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP dan lampiran-lampiran RPP seperti LKS, format penilaian dan kisi – kisi soal.
Perangkat Pembelajaran ini dibuat dalam satu buku yang dijilid rapi , sehingga memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar juga mempermudah pihak lain khususnya mahasiswa magang yang ingin mencari dan menjadikan buku perangkat pembelajaran ini sebagai referensi.
Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan guru mata pelajaran PKn pada SMP PGRI 2 Maumere, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan serta mengacu pada Permendikanas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses  dan Panduan Penyusunan KTSP .

 
B.     Perancangan Program Tahunan dan Program semester

1.      Program Tahunan
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran pada setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, pembuatan silabus dan sistem penilaian. komponen-komponen program tahunan meliputi identitas (satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan.
Program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh Peserta Didik. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh Peserta Didik.
Penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi.
Langkah – langkah penyusunan Program Tahunan pada SMP PGRI 2 Maumere  :
a)      Menelaah kalender pendidikan yang dibuat oleh Kaur Kurikulum Sekolah yang disesuaikan berdasarkan ciri khas dan kebutuhan sekolah.
b)      Menandai permulaan tahun pelajaran, hari-hari libur, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif (per minggu).
Hari-hari libur meliputi :   
a.       Jeda tengah semester
b.      Jeda antar semester
c.       Libur akhir tahun pelajaran              
d.      Hari libur keagaman
e.       Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
f.       Hari libur khusus
c)      Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
d)      Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk satu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan materi, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta remidial.


2.      Program Semester
Program Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan per semester. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, ulangan harian, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian ketuntasan.
program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilaksanakan.
Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan.

Langkah-langkah Penyusunan Program Semesterpada SMP PGRI 2 Maumere  :
a)    Memasukkan KD, Materi dan sub materi bahasan dalam format Program Semester
b)   Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
c)    Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan materi dan sub materi pada kolom minggu dan bulan.
d)   Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang  membutuhkan penjelasan.



C.    Perancangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Berikut langkah-langkah Pengembangan Silabus :
1.    Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.    urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b.    keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c.    keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2.    Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a.    potensi peserta didik;
b.    relevansi dengan karakteristik daerah,
c.    tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
d.   kebermanfaatan bagi peserta didik;
e.    struktur keilmuan;
f.    aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g.    relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h.    alokasi waktu.



3.    Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,  dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.  Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. 
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a.    Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b.    Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c.    Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
d.   Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
4.    Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO)  Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
5.       Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
a.    Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b.    Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c.    Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d.   Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e.    Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses  misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
6.    Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.  Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7.    Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.


D.    Perancangan RPP
Berdasarkan Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa pengembangan RPP dijabarkan dari Silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kopetensi Dasar (KD).
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.  Lingkup Rencana Pembelajaran mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari : Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi, Tujuan pembelajaran, Materi ajar, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Pendahuluan, Inti, Penutup, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar.
Berikut langkah-langkah penyusunan RPP :
a.       Mencantumkan identitas
b.      Merumuskan Tujuan Pembelajaran
c.       Menentukan Materi Pelajaran
d.      Menentukan metode pembelajaran
e.       Menetapkan kegiatan pembelajaran
f.       Memilih sumber belajar
g.      Menentukan penilaian


 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Magang II diSMP PGRI 2 Maumere ,dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan belajar membuat atau merancang perangkat pembelajaran, seorang mahasiswa calon guru mampu memahami dan mengerti bagaimana mempersiapkan administrasi pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahwa seorang guru harus membuat perencanaan yang matang sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas untuk dapat mencapai suatu hasil kegiatan belajar yang maksimal.

B.         Saran
Adapun beberapa saran diberikan antara lain:
a.       Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus serius dan bertanggung jawab, sehingga dapat memperoleh informasi aktual dan data yang valid dari sekolah tempat magang.
b.    Kampus agar melakukan pembaharuan yang lebih baik serta dan optimal dalam pelaksanaan magang-magang berikutnya.
c.    Sekolah agar selalu memperhatikan kualitas lembaga terutama profesionalisme guru, sehingga dapat menyumbangkan ilmu serta memberikan pengalaman yang berharga dalam dunia pendidikan, kepada mahasiswa magang sebagai calon pendidik pada tingkat satuan pendidikan nantinya.