Senin, 30 Maret 2015

Tugas : Pengantar Ilmu Komputer



Tugas  : Pengantar Ilmu Komputer
Nama  : Yohanes A. Andale
Prodi   : Pendidikan Kewarganegaraan (B)

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN TENGAH SEMESTER
TEKNLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
SMPN 9 KENDARI
KELAS VIII.12
Nomor
Nama Siswa
Nilai
Urut
Stambuk
UTS1
UTS 2
Rata-Rata
1
A8001
ADYTIA RESKY
6,5
7,5
7
2
A8002
RHINA
7,5
8,5
8
3
A8003
RAHMAT
8,0
8,5
8,25
4
A8004
REZA
7,0
7,5
7,25
5
A8005
SASKIA
6,5
8,0
7,25
6
A8006
SYAHRUL
7,5
8,0
7,75
Jumlah
43
48
45,4
Rata-Rata
7,17
8
15,17





                                                                                                                                                      
















 



Minggu, 29 Maret 2015

PROPOSAL GOTONG ROYONG SEBAGAI UPAYA DALAM MEMINIMALISIR DAMPAK BANJIR DI DESA LANGIR, KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA



GOTONG ROYONG SEBAGAI UPAYA DALAM MEMINIMALISIR DAMPAK BANJIR      DI DESA LANGIR, KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA
PROPOSAL
Diajukan untuk melengkapi tugas Karya Tulis Ilmiah guna mengikuti UAS mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh :
Yohanes Arianto Andale
NIM : 2013.02.02.096

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
2015
LEMBAR PENGESAHAN


Proposal Pengajuan Permohonan Penelitian ini telah diteliti Kebenarannya dan di Syahkan                             Rektor IKIPMu Maumere
Pada tanggal 15 Januari 2015

Telah disahkan
Oleh :

 Mengesahkan                                                 Mengetahui
 REKTOR IKIPMu Maumere                                         
                                


H. ABDUL NATSIR RODJA, SH                    

Ketua Prodi PKn                    

DRS. RUDOLFUS ALI, M.Si          


ii
KATA PENGANTAR

Tiada yang lebih patut kita ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Proposal Pengajuan Penelitian ini dapat diselesaikan.
Adapun penulisan Proposal ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan IKIP Muhammadiyah Maumere.
Mengingat bahwa sebagai mahasiswa maka menjadi kewajiban untuk mengadakan suatu penelitian yang berwawasan lingkungan , budaya dan educatif. Hal ini juga menjadi wujud nyata suatu pengabdian , untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu problem terhadap kehidupan masyarakat dan bagaimana ataupun jensis akses yang harus digunakan dalam menekan dan menyelesaikan problem yang dimaksud.
Latar belakang pengajuan proposal ini adalah menyadari dengan adanya keterbatasan yang dimiliki mhasaiswa sedangkan disisi lain merupakan suatu kenyataan penting bahwa perlu adanya peningkatkan suatu kualitas pelayanan terhadap masyarakat dari mahasiswa melalui suatu penelitian berwawasan lingkungan dan budaya masyarakat.
Untuk kesempurnaan proposal ini mahasiswa sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perkembangan dan kemajuan yang diharapkan.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat khusunya bagi mahasiswa dalam eksistensinya sebagai masyarakat intelektual yang siap mengabdi kepada khalayak luas .

Maumere, 15 Januari 2015
Pemohon



YOHANES A. ANDALE
 
                                                                                                        
                                            
                                                            iii                                                        
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN
..................................................................ii
KATA PENGANTAR
..................................................................iii
DAFTAR ISI
..................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN
..................................................................1
A.     LATAR BELAKANG
..................................................................1
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
..................................................................2
C.     RUMUSAN MASALAH
..................................................................2
D.     TUJUAN PENELITIAN
..................................................................3
E.      MANFAAT PENELITIAN
..................................................................3
BAB II. KAJIAN TEORI
..................................................................5
A.     KERANGKA TEORITIS
..................................................................5
B.     KERANGKA PEMIKIRAN
..................................................................12
C.     PERUMUSAN HIPOTESIS
..................................................................14
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
..................................................................15
A.     METODE PENELITIAN
..................................................................15
B.     POPULASI / SAMPEL
..................................................................15
C.     SUBJEK / OBJEK
..................................................................16
D.     INSTRUMEN PENELITIAN
..................................................................17
E.      TEKNIK ANALISIS DATA
..................................................................18
F.      RANCANGAN ANGGARAN
..................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Banjir adalah bencana alam yang terjadi secara alamiah maupun karena  ulah manusia. Sekarang ini, banjir sering terjadi disebabkan ulah manusia yang tidak menghiraukan keseimbangan alam.Mulai dari membuang sampah tidak pada tempatnya, penggundulan hutan, serta penggalian material pasir dan batu alam secara liar tidak terkendali.Sebagai contoh nyata telah terjadi banjir bandang dibeberapa wilayah di Indonesia seperti di Jakarta, Bogor dan Sulawesi.
            Banjir telah menjadi suatu ancaman atas kenyamanan hidup manusia.Dimana berbagai aktivitas manusia terhambat. Menyadari akan bahaya banjir yang terus mengancam maka perlu dibangun kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam.
            Dengan mempertimbangkan permasalahan yang ada, dan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat budaya dengan memegang teguh tradisi gotong royong sebagai persoalan, maka perlu diadakan suatu pendekatan penyelesaian maslah dengan mengutamakan upaya gotong royong. Berdasarkan permasalahan yang terungkap maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “ Gotong Royong Sebagai Upaya Meminimalisir Dampak Banjir di Desa Langir Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka. “
1
2.        Identifikasi Masalah
a.       Objek penelitian adalah penduduk desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Perlu dijelaskan bahwa peneliti tidak memilih semua penduduk Desa Langir yang tersebar dalam 4 Dusun dengan jumlah KK sebanyak 639 KK, total penduduk berjumlah 2.339 jiwa sebagai objek penelitian. Peneliti hanya memilih dan menetapkan 20 KK dan beberapa narasumber atau informan sebagai objek penelitian yang dianggap representatif bagi semua penduduk Desa Langir.
b.      Masalah yang diselidiki , menyangkut pelaksanaan gotong royong sebagai upaya meminimalisir dampak banjir di Desa Langir Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka.
c.       Penelitian dilaksanakan di Desa Langir , Kecamatan Kangae , Kabupaten Sikka, tahun 2015.

3.        Rumusan Masalah :
1.      Apakah benar gotong royong itu diterapkan oleh penduduk desa langir ?
2.      Benarkah permasalahan banjir terjadi di desa langir ?
3.      Apakah benar gotong royong menjadi solusi utama mengatasi masalah banjir ?
2
4.        Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui kebenaran mengenai penerapan gotong royong oleh penduduk
b.      Untuk  mengetahui apakahbanjir benar terjadi di desa Langir
c.       Untuk mengetahui apakah benar gotong royong sebagai solusi utama dalam mengatasi masalah banjir di desa Langir

5.        Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut  :
a.       Untuk memperoleh data / informasi dan situasi serta pengetahuan tentang sikap gotong royong  penduduk desa Langir, dalam upaya mengurangi dampak banjir.
b.      Memberikan informasi – informasi dalam rangka usaha pelestarian ekosistem alam serta pengembangan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang makna dari pada kehidupan bersama , dalam ujud hidup berdampingan melalui wadah gotong royong untuk menciptakan keseimbangan alam demi tercapainya kesejahteraan bersama dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

3
c.       Melalui tulisan ini, diharapkan agar masyarakat makin menyadari bahwa tanggung jawab pelestarian alam khusunya dalam mencegah dampak dan bahaya banjir di lingkungan melalui pengembangan nilai – nilai sosial budaya , adalah menjadi bagian tugas dan tanggung jawab serta menjadi suatu kewajiban moral bagi masyarakat itu sendiri ; dan bahwa usaha – usaha pelestarian alam  dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri melalui penerapan kebiasaan dan pola tingkah laku hidup sehari- hari sepanjang tingkah laku serta kebiasaan itu tidak bertentangan dengan nilai – nilai sosial budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Kerangka Teoritis
1.      Pandangan Umum Mengenai Konsep Gotong Royong
a.       Pengertian Gotong Royong
Gotong royong berasal dari kata “gotong” yang artinya memikul dan “royong” yang artinya sama, dilihat dari pengertian katanya yaitu : bekerja bersama-sama (tolong menolong, bantu membantu)”Zen Muhammad, 1989 : 33”.
Soehardjo  mengemukakan bahwa gotong royong adalah keinsafan, kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya secara bersama-sama, tanpa memikirkan dan mengutamakan  keuntungan pribadi , melainkan selalu untuk kebahagiaan bersama.

b.      Hakekat gotong royong
Dalam bahasa Sikka, istilah/perkataan gotong royong ini digunakan masyarakat desa Langir khususnya , dengan istilh “Jung golot/ṻẰ jung”. (P. Sareng Orin Bao, 2003 : 192)
Jung golot/gotong royong sebagai bentuk kegiatan bersama, manifestasinya dapat dilihat dalam berbagai sektor kehidupan, misalnya dalam kegiatan  pertanian, keagamaan, lingkungan hidup dan lain – lain.
5
Hal yang menjadi unsur pokok dalam gotong royong adalah “kerja sama” antar individu di dalam suatu masyarakat. Sering pula kegiatan gotong royong ini nampak dalam kegaitan kerja bakti misalnya bakti sosial membersihkan lingkungan.
c.       Jenis – jenis gotong royong
Prof. Koentjaraningrat mengemukakan pendapatnya tentang gotong royong iala sebagai berikut :
“gotong royong merupakan aktivitas tolong menolong juga tampak dalam aktivitas kehidupan masyarakat yang lain ialah” :
1.      Aktivitas tolong menolong antar tetangga yang tinggal berdekatan untuk pekerjaan-pekerjaan kecil sekitar rumah dan pekarangan.
2.      Aktivitas tolong menolong antara kaum kerabat (kadang-kadang beberapa tetangga yang paling dekat).
3.      Aktivitas spontan tanpa permintaan dan tanpa pamrih untuk membantu secara spontan.
d.      Nilai – nilai gotong royong
a.       Nilai religius
Nilai religius dalam gotong royong sering nampak dan kelihatan dalam tradisi pelaksanaan upacara adat ritus tradisional maupun pelaksanaan upacara-upacara ibadah atau doa bersama.
 
6
b.      Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dalam gotong royong itu tercermin dalam sikap yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      pengakuan sebagai sesama makhluk Tuhan yang sama derajatnya
2.      Kesadaran akan hak dan kewajiban yang sama
3.      Kesadaran untuk tidak membedakan SARA
4.      Pengembangan sikap saling menghormati, tenggang rasa
5.      Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
c.       Nilai persatuan dan kesatuan
Persatuan dan kekeluargaan benar-benar merupakan nilai vital yang melandasi aktivitas hidup bersama dan bergotong royong suatu anggota masyarakat.Konsep gotong royong in hanya bisa dilaksanakan oleh orang yang mau hidup bersama dan bersatu dengan sesamanya dalam komunitasnya.
d.      Nilai demokrasi
Dalam gotong royong pengembilan keputusan dalam musyawarah selalu didasari oleh semangat kekeluargaan yang di dalamnya terkandung nilai kebenaran dan keadilan dalam rangka pelaksanaan kepentingan bersama.
e.       Nilai keadilan
Dalam gotong royong tidak ada kecendrungan untuk menggunakan hak milik orang lain, memeras orang lain namun dengan selalu merasa ada
7
keharusan untuk mewujudkan keadilan sosial.
2.      Tinjauan Singkat tentang banjir
a.       Pengertian Banjir
Banjir adalah sebuah bencana yang di akibatkan oleh air.Air yang menggenang atau bahkan mengalir deras pada tiap tempatnya.
b.      Jenis-jenis banjir yang terjadi di Indonesia:
1.    Banjir karena sungainya meluap
Banjir ini biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air yang ada di sungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas.
2.    Banjir lokal.
Banjir ini terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan meluap juga di tempat itu.
3.    Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut.

8
c.       Faktor-Faktor Penyebab Banjir
  Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai.Bisa terjadi ditempat yang tinggi maupun tempat yang rendah. Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai-sungai dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk / meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap ke udara (evapotranspirasi).
  Ada dua faktor perubahan kenapa banjir terjadi.Pertama itu perubahan lingkungan dimana di dalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang.Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri.
d.      Cara Menanggulangi Bencana Banjir
Cara-cara menanggulangi bencana banjir antara lain:
1. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Karena   sungai dan selokan merupakan tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
2.  Larangan membuat rumah di dekat sungai.
9
3.  Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi
e.       Dampak akibat banjir:
  Dengan melihat segala sesuatu dari dua sisi secara objektif, sekalipun banjir memiliki dampak negatif yang besar, banjir juga memiliki dampak positif.
a.         Dampak positif akibat banjir antara lain:
1)   Banjir memberikan kesempatan kepada manusia
Bila banjir yang menimpa kita tidak terlalu parah, maka sebenarnya kita telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menjalani hidup kita lebih lanjut dan lebih baik.
2)    Banjir membuat kita berpikir kreatif
Ketika dilanda banjir, otak kita akan berikir spontan dan kreatif untuk mencari jalan alternatif untuk menyelamatkan alat, perlengkapan, harta benda dan terutama jiwa kita dan keluarga atau orang terdekat kita.
3)      Banjir membuat manusia untuk berpikir mengatasi banjir
Setelah mengalami banjir, kita akan sibuk untuk memikirkan antisipasi ataupun pencegahan banjir.
10
4)      Banjir membuat manusia untuk bersahabat dengan lingkungan
Setelah mengetahui penyebab, akibat dan dampak banjir, manusia akan berpikir untuk peduli, bersahabat dan menjaga alam sekitarnya.
5)      Banjir membuat manusia untuk peduli kepada sesama
Pada saat terjadi banjir, manusia umumnya akan lebih peduli kepada sesamanya dan berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan mendapatkan pahala.
6)      Banjir membuat kita hemat energi
Bila banjir yang cukup parah, aliran listrik kadang perlu dimatikan PLN untuk mengantisipasi bahaya tersengat / tersetrum listrik.
7)      Banjir memutar roda perekonomian
Selain banjir dapat memberikan pekerjaan, sebenarnya banjir juga dapat memutar roda perekonomian. Pembangunan, pembersihan, perawatan dan prasarana seperti rumah, gedung, jalan dan jembatan yang rusak saat banjir akan menjadi proyek tersendiri bagi para kontraktor. Selain itu, bahan makanan, minuman serta selimut akan lebih laris/ laku terjual .
b.        Dampak negatif akibat banjir:
1.    Banjir dapat merusak sarana dan prasarana
11
2.    Banjir memutuskan jalur transportasi
3.    Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan,   perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan jiwa manusia.
4.    Banjir dapat mengakibatkan pemadaman listrik
5.    Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari
6.    Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak perekonomian
7.    Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar kita
8.  Banjir dapat mendatangkan masalah / gangguan kesehatan (penyakit)
9.   Banjir dapat menyebabkan erosi atau bahkan longsor

B.     Kerangka Pemikiran
Dari uraian di atas, dapat ditarik pendapat bahwa :
a.       Gotong royong adalah suatu bukti kebersamaan/kekeluargaan masyarakat dalam melaksanakan suatu kegiatan secara bersama – sama  demi mencapai suatu tujuan bersama.
Dalam kehidupan sehari – hari tentu begitu banyak hal yang perlu dilakukan secara bersama – sama sebagai wujud nyata dari gotong royong khususnya masyarakat Desa Langir, antara lain kerja bakti
12
membersihkan lingkungan, membantu pembuatan tenda dalam suatu acara seperti perkawinan atau kematian, terlibat dalam kegiatan doa bersama, bergabung dalam kelompok bercocok tanam (sako seng) dan berbagai kegiatan lainnya. Namun tidak dipungkiri bahwa, nilai gotong royong itu sendiri telah bergeser, individualisme lebih kuat mempengaruhi perkembangan masyarakat, sehingga butuh proses dan waktu yang panjang untuk menumbuhkan kembali sikap gotong royong dalam kehidupan masyarakat.
b.      Banjir merupakan bencana air yang sangat mengganggu aktivitas manusia. Di Desa Langir, banjir yang sering terjadi adalah banjir lokal yakni karena luapan air yang cukup besar karena aliran air yang deras tidak diimbangi dengan kondisi selokan yang baik. Selokan telah menjadi tempat sampah, tanah/pasir serta material yang terbawa saat banjir sebelumnya terbiarkan menumpuk sehingga  aliran air semakin sempit akhirnya meluap dan mengganggu aktivitas masyarakat pengguna jalan, bahkan menggenangi beberapa rumah yang ada disekitarnya.
Masyarakat desa Langir , adalah masyarakat pedesaan yang harus mampu memegang teguh budaya gotong royong dalam melaksanakan berbagai aktivitas kehidupan, sebagai bukti bahwa masyarakat Langir adalah masyarakat gotongg royong yang mampu hidup bersama dan saling membutuhkan.
Dalam menangani masalah banjir, hal yang perlu dilakukan adalah
13
bergotong royong melakukan kerja bakti membersihkan selokan atau tempat aliran air lainnya agar aliran air lancar kembali, sehingga tidak terjadi luapan ataupun genangan yang mengganggu aktivitas warga setempat.

C.     Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang diajukan penulis adalah hipotesis kerja / hipotesis alternatif. “Dengan hipotesis alternatif atau hipotesis direksional, peneliti dapat membuat suatu prediksi atas hasil yang diharapkan”. (Creswell, 2013 : 199)
Berdasarkan kerangka pemikiran yang terpapar maka penulis menetapkan rumusan hipotesis sebagai berikut :
“Jika Penduduk Desa Langir Secara Sungguh – Sungguh Menghayati Serta Selalu Mengembangkan Sikap Hidup Gotong Royong Dalam Setiap Aktivitas Kehidupan Bersama, Maka Dampak Banjir Yang Terjadi Akan Mampu Ditekan”


14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Metode  dan Rancangan Penelitian
1.      Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif  sebagai metode penelitian lapangan (field research).
Dengan metode deskriptif , penulis berusaha mendeskripsi serta memberikan gambaran tentang pelaksanaan sikap hidup gotong royong penduduk desa langir sebagai upaya dalam mengurangi dampak banjir .
2.      Rancangan Penelitian
a.       Waktu Penelitian
Penelitian ini akan berlangsung selama 1 minggu di bulan februari dari tanggal 3 sampai denga 10 Februari 2015
b.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lokaria , Dusun Magedoa, Desa Langir, Kecamatan Kangae

B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
       Theo Uheng Kobanuer, memberikan pengertian , populasi itu adalah sejumlah peduduk atau individu yang rata – rata memiliki sifat – sifat dasar (karakteristik yang sama) .
15
       Dalam hubungan dengan penelitian ini , maka sifat – sifat dasar (karakteristik) yang sama dimaksud oleh penulis dari populasi adalah berupa pola hidup, sikap dan tradisi hidup penduduk desa Langir dalam hal gotong royong sebagai upaya mengurangi dampak banjir.
2.      Sampel
Sampel adalah sejumlah contoh populasi yang mempunyai karakteristik sama dengan populasinya. Syarat suatu sampel ialah bahwa sampel itu harus mendukung atau memiliki karakteristik yang sama dengan populasinya.
Dalam penelitian ini , penulis hanya memilih dan menetapkan 5 KK dan beberapa informan sebagai obyek penelitian.

C.     Subjek / Objek
1.      Subjek
Subjek penelitian adalah masyarakat sifat dan pola hidup gotong royong masyarakat Desa Langir
2.      Objek
Objek penelitian adalah narasumber atau informan dalam pengambilan informasi atau keterangan

16
D.    Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini , penulis menggunakan 3 macam teknik pengumpulan data, yaitu :
1.      Interview (teknik primer)
Teknik interview adalah suatu cara yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan keterangan/sejumlah informasi atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut.
Tujuan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh keterangan atau pendirian masyarakat tentang “penerapan sikap gotong royong” sebagai upaya mengurangi dampak banjir.
2.      Observasi
Teknik observasi adalah suatu cara yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan sejumlah bahan atau keterangan mengenai kenyataan yang hendak dipelajari dengan menggunakan cara pengamatan (visualisasi).
3.      Dokumentasi (teknik pelengkap)
Teknik ini dipakai penulis sebagai teknik oelengkap dalam rangka mendapatkan bahan-bahan atau keterangan-keterangan responden dari hal-hal atau kegiatan – kegiatan yang bersifat fakta.

17
E.     Teknik Analisa Data
Ada dua macam analisa yang biasa dikenal dalam suatu research ilmiah yaitu :
1.      Analisa deskriptif  kwalitatif
2.      Analisa kwantitatif
Penggunaan kedua macam analisa tersebut di atas tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh peneliti.Berdasarkan hal ini, maka analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif  kwalitatif.
Proses analisa data memakai jalur deskripsi, menyusun data-data sesuai keterangan/informasi yang diberikan oleh para informan/narasumber yang diwawancarai oleh penulis dalam penelitian lapangan.

F.      Rencana Anggaran
No
Jenis Anggaran
Harga satuan (Rp)
Kalkulasi (Rp)
Ket
1
Pengadaan Buku @ 5
50.000
250.000

2
Transportasi X 3 hri
50.000
150.000

3
Dokumentasi
100.000
100.000

4.
Penggandaan kuesioner 20 lbr
500
10.000


Total

510.000

18
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat, bunga rumpai kebudayaan mentalitas dan pembangunan, penerbit : PT. Gramedia , Jakarta, 1984
Santiaji Pancasila,penerbit : Kurnia Esa, Jakarta, 1985
Theo Uheng, Drs. Desain Penelitian, FKIP Universitas Flores, 1985
Sareng P. Orin Bao, Ensiklopedi Bahasa Daerah Sikka dan Krowe,                                penerbit : Ledalero, Ledalero, 2003
Creswell W. John, Research Design,Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif dan Mixed, Penerbit : Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 2013
KBBI



19