GOTONG ROYONG SEBAGAI UPAYA DALAM
MEMINIMALISIR DAMPAK BANJIR DI DESA LANGIR, KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA
PROPOSAL
Diajukan
untuk melengkapi tugas Karya Tulis Ilmiah
guna mengikuti UAS mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh :
Yohanes
Arianto Andale
NIM : 2013.02.02.096
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN
HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Pengajuan Permohonan Penelitian ini telah diteliti Kebenarannya dan di Syahkan Rektor IKIPMu Maumere
Pada tanggal 15 Januari 2015
Telah disahkan
Oleh :
Mengesahkan Mengetahui
REKTOR IKIPMu Maumere
H. ABDUL NATSIR RODJA, SH
Ketua Prodi
PKn
DRS. RUDOLFUS ALI, M.Si
ii
KATA PENGANTAR
Tiada yang lebih patut kita ucapkan selain puji dan
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
Proposal Pengajuan Penelitian ini dapat diselesaikan.
Adapun
penulisan Proposal ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir
Semester Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan IKIP Muhammadiyah Maumere.
Mengingat bahwa sebagai mahasiswa maka menjadi
kewajiban untuk mengadakan suatu penelitian yang berwawasan lingkungan , budaya
dan educatif. Hal ini juga menjadi wujud nyata suatu pengabdian , untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh suatu problem terhadap kehidupan masyarakat
dan bagaimana ataupun jensis akses yang harus digunakan dalam menekan dan
menyelesaikan problem yang dimaksud.
Latar
belakang pengajuan proposal ini adalah menyadari dengan adanya keterbatasan yang dimiliki mhasaiswa sedangkan disisi lain merupakan suatu
kenyataan penting bahwa perlu
adanya peningkatkan suatu kualitas pelayanan terhadap masyarakat dari mahasiswa melalui suatu penelitian berwawasan lingkungan dan budaya
masyarakat.
Untuk
kesempurnaan proposal ini mahasiswa sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perkembangan
dan kemajuan yang diharapkan.
Semoga
proposal ini dapat bermanfaat khusunya bagi mahasiswa dalam eksistensinya sebagai masyarakat intelektual yang siap mengabdi
kepada khalayak luas .
Maumere, 15 Januari 2015
Pemohon
YOHANES A. ANDALE
|
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
|
..................................................................i
|
HALAMAN
PENGESAHAN
|
..................................................................ii
|
KATA PENGANTAR
|
..................................................................iii
|
DAFTAR ISI
|
..................................................................iv
|
BAB I.
PENDAHULUAN
|
..................................................................1
|
A.
LATAR BELAKANG
|
..................................................................1
|
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
|
..................................................................2
|
C.
RUMUSAN MASALAH
|
..................................................................2
|
D.
TUJUAN PENELITIAN
|
..................................................................3
|
E.
MANFAAT PENELITIAN
|
..................................................................3
|
BAB II. KAJIAN TEORI
|
..................................................................5
|
A.
KERANGKA TEORITIS
|
..................................................................5
|
B.
KERANGKA PEMIKIRAN
|
..................................................................12
|
C.
PERUMUSAN HIPOTESIS
|
..................................................................14
|
BAB III.
METODELOGI PENELITIAN
|
..................................................................15
|
A.
METODE PENELITIAN
|
..................................................................15
|
B.
POPULASI / SAMPEL
|
..................................................................15
|
C.
SUBJEK / OBJEK
|
..................................................................16
|
D.
INSTRUMEN PENELITIAN
|
..................................................................17
|
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
|
..................................................................18
|
F.
RANCANGAN ANGGARAN
|
..................................................................18
|
DAFTAR PUSTAKA
|
..................................................................19
|
iv
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Banjir
adalah bencana alam yang terjadi secara alamiah maupun karena ulah manusia. Sekarang ini, banjir sering
terjadi disebabkan ulah manusia yang tidak menghiraukan keseimbangan alam.Mulai
dari membuang sampah tidak pada tempatnya, penggundulan hutan, serta penggalian
material pasir dan batu alam secara liar tidak terkendali.Sebagai contoh nyata
telah terjadi banjir bandang dibeberapa wilayah di Indonesia seperti di
Jakarta, Bogor dan Sulawesi.
Banjir telah menjadi suatu ancaman
atas kenyamanan hidup manusia.Dimana berbagai aktivitas manusia terhambat.
Menyadari akan bahaya banjir yang terus mengancam maka perlu dibangun kesadaran
masyarakat untuk terus menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam.
Dengan mempertimbangkan permasalahan
yang ada, dan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat budaya dengan
memegang teguh tradisi gotong royong sebagai persoalan, maka perlu diadakan
suatu pendekatan penyelesaian maslah dengan mengutamakan upaya gotong royong.
Berdasarkan permasalahan yang terungkap maka penulis ingin mengadakan
penelitian dengan judul “ Gotong Royong Sebagai Upaya Meminimalisir Dampak
Banjir di Desa Langir Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka. “
1
2.
Identifikasi
Masalah
a.
Objek
penelitian adalah penduduk desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.
Perlu dijelaskan bahwa peneliti tidak memilih semua penduduk Desa Langir yang
tersebar dalam 4 Dusun dengan jumlah KK sebanyak 639 KK, total penduduk
berjumlah 2.339 jiwa sebagai objek penelitian. Peneliti hanya memilih dan
menetapkan 20 KK dan beberapa narasumber atau informan sebagai objek penelitian
yang dianggap representatif bagi semua penduduk Desa Langir.
b.
Masalah
yang diselidiki , menyangkut pelaksanaan gotong royong sebagai
upaya meminimalisir dampak banjir di Desa Langir Kecamatan Kangae Kabupaten
Sikka.
c.
Penelitian
dilaksanakan di Desa Langir , Kecamatan Kangae , Kabupaten Sikka, tahun 2015.
3.
Rumusan Masalah :
1. Apakah
benar gotong royong itu diterapkan oleh penduduk desa langir ?
2. Benarkah
permasalahan banjir terjadi di desa langir ?
3. Apakah
benar gotong royong menjadi solusi utama mengatasi masalah banjir ?
2
4.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk
mengetahui kebenaran mengenai penerapan gotong royong oleh penduduk
b. Untuk mengetahui apakahbanjir benar terjadi di desa
Langir
c. Untuk
mengetahui apakah benar gotong royong sebagai solusi utama dalam mengatasi
masalah banjir di desa Langir
5.
Manfaat
Penelitian
Dari
hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
sebagai berikut :
a. Untuk
memperoleh data / informasi dan situasi serta pengetahuan tentang sikap gotong
royong penduduk desa Langir, dalam upaya
mengurangi dampak banjir.
b. Memberikan
informasi – informasi dalam rangka usaha pelestarian ekosistem alam serta
pengembangan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang makna dari pada
kehidupan bersama , dalam ujud hidup berdampingan melalui wadah gotong royong
untuk menciptakan keseimbangan alam demi tercapainya kesejahteraan bersama
dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
3
c. Melalui
tulisan ini, diharapkan agar masyarakat makin menyadari bahwa tanggung jawab
pelestarian alam khusunya dalam mencegah dampak dan bahaya banjir di lingkungan
melalui pengembangan nilai – nilai sosial budaya , adalah menjadi bagian tugas
dan tanggung jawab serta menjadi suatu kewajiban moral bagi masyarakat itu
sendiri ; dan bahwa usaha – usaha pelestarian alam dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu
sendiri melalui penerapan kebiasaan dan pola tingkah laku hidup sehari- hari
sepanjang tingkah laku serta kebiasaan itu tidak bertentangan dengan nilai –
nilai sosial budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kerangka
Teoritis
1. Pandangan
Umum Mengenai Konsep Gotong Royong
a. Pengertian
Gotong Royong
Gotong royong berasal
dari kata “gotong” yang artinya memikul dan “royong” yang artinya sama, dilihat
dari pengertian katanya yaitu : bekerja bersama-sama (tolong menolong, bantu
membantu)”Zen Muhammad, 1989 : 33”.
Soehardjo mengemukakan bahwa gotong royong adalah
keinsafan, kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat
dari suatu karya secara bersama-sama, tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan
pribadi , melainkan selalu untuk kebahagiaan bersama.
b. Hakekat
gotong royong
Dalam
bahasa Sikka, istilah/perkataan gotong royong ini digunakan masyarakat desa
Langir khususnya , dengan istilh “Jung golot/ṻẰ jung”. (P. Sareng Orin Bao, 2003 : 192)
Jung golot/gotong
royong sebagai bentuk kegiatan bersama, manifestasinya dapat dilihat dalam
berbagai sektor kehidupan, misalnya dalam kegiatan pertanian, keagamaan, lingkungan hidup dan
lain – lain.
5
Hal yang menjadi unsur
pokok dalam gotong royong adalah “kerja sama” antar individu di dalam suatu
masyarakat. Sering pula kegiatan gotong royong ini nampak dalam kegaitan kerja
bakti misalnya bakti sosial membersihkan lingkungan.
c. Jenis
– jenis gotong royong
Prof. Koentjaraningrat
mengemukakan pendapatnya tentang gotong royong iala sebagai berikut :
“gotong royong
merupakan aktivitas tolong menolong juga tampak dalam aktivitas kehidupan
masyarakat yang lain ialah” :
1. Aktivitas
tolong menolong antar tetangga yang tinggal berdekatan untuk
pekerjaan-pekerjaan kecil sekitar rumah dan pekarangan.
2. Aktivitas
tolong menolong antara kaum kerabat (kadang-kadang beberapa tetangga yang
paling dekat).
3. Aktivitas
spontan tanpa permintaan dan tanpa pamrih untuk membantu secara spontan.
d. Nilai
– nilai gotong royong
a. Nilai
religius
Nilai religius dalam
gotong royong sering nampak dan kelihatan dalam tradisi pelaksanaan upacara
adat ritus tradisional maupun pelaksanaan upacara-upacara ibadah atau doa
bersama.
6
b. Nilai
kemanusiaan
Nilai kemanusiaan dalam
gotong royong itu tercermin dalam sikap yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. pengakuan
sebagai sesama makhluk Tuhan yang sama derajatnya
2. Kesadaran
akan hak dan kewajiban yang sama
3. Kesadaran
untuk tidak membedakan SARA
4. Pengembangan
sikap saling menghormati, tenggang rasa
5. Gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan.
c. Nilai
persatuan dan kesatuan
Persatuan dan
kekeluargaan benar-benar merupakan nilai vital yang melandasi aktivitas hidup
bersama dan bergotong royong suatu anggota masyarakat.Konsep gotong royong in
hanya bisa dilaksanakan oleh orang yang mau hidup bersama dan bersatu dengan
sesamanya dalam komunitasnya.
d. Nilai
demokrasi
Dalam gotong royong
pengembilan keputusan dalam musyawarah selalu didasari oleh semangat
kekeluargaan yang di dalamnya terkandung nilai kebenaran dan keadilan dalam
rangka pelaksanaan kepentingan bersama.
e. Nilai
keadilan
Dalam gotong royong
tidak ada kecendrungan untuk menggunakan hak milik orang lain, memeras orang
lain namun dengan selalu merasa ada
7
keharusan untuk
mewujudkan keadilan sosial.
2. Tinjauan
Singkat tentang banjir
a. Pengertian
Banjir
Banjir adalah sebuah bencana yang di
akibatkan oleh air.Air yang menggenang atau bahkan mengalir deras pada tiap
tempatnya.
b. Jenis-jenis
banjir yang terjadi di Indonesia:
1. Banjir karena sungainya meluap
Banjir ini biasanya terjadi akibat dari
sungai tidak mampu lagi menampung aliran air yang ada di sungai itu akibat
debit airnya sudah melebihi kapasitas.
2. Banjir lokal.
Banjir ini terjadi akibat air yang
berlebihan di tempat itu dan meluap juga di tempat itu.
3. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka
air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih
lambat dibandingkan bila saat laut surut.
8
c. Faktor-Faktor
Penyebab Banjir
Pada dasarnya banjir
itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau
sungai.Bisa terjadi ditempat yang tinggi maupun tempat yang rendah. Pada saat
air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan
mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai-sungai
dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk / meresap ke dalam
tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap ke udara (evapotranspirasi).
Ada dua faktor
perubahan kenapa banjir terjadi.Pertama
itu perubahan lingkungan dimana di dalamnya ada perubahan iklim, perubahan
geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang.Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri.
d. Cara
Menanggulangi Bencana Banjir
Cara-cara
menanggulangi bencana banjir antara lain:
1. Memfungsikan sungai dan selokan
sebagaimana mestinya. Karena sungai dan selokan
merupakan tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat
sampah.
2. Larangan membuat rumah di dekat sungai.
9
3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa
tidak ditebangi lagi
e. Dampak
akibat banjir:
Dengan melihat segala
sesuatu dari dua sisi secara objektif, sekalipun banjir memiliki dampak negatif
yang besar, banjir juga memiliki dampak positif.
a. Dampak positif akibat banjir antara
lain:
1) Banjir memberikan kesempatan kepada manusia
Bila banjir yang menimpa kita tidak
terlalu parah, maka sebenarnya kita telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk
menjalani hidup kita lebih lanjut dan lebih baik.
2) Banjir membuat kita berpikir kreatif
Ketika dilanda banjir, otak kita akan
berikir spontan dan kreatif untuk mencari jalan alternatif untuk menyelamatkan
alat, perlengkapan, harta benda dan terutama jiwa kita dan keluarga atau orang
terdekat kita.
3) Banjir membuat manusia untuk berpikir
mengatasi banjir
Setelah mengalami banjir, kita akan
sibuk untuk memikirkan antisipasi ataupun pencegahan banjir.
10
4)
Banjir membuat manusia untuk bersahabat dengan lingkungan
Setelah mengetahui penyebab, akibat dan
dampak banjir, manusia akan berpikir untuk peduli, bersahabat dan menjaga alam
sekitarnya.
5)
Banjir membuat manusia untuk peduli kepada sesama
Pada saat terjadi banjir, manusia
umumnya akan lebih peduli kepada sesamanya dan berlomba-lomba untuk memberikan
bantuan dan mendapatkan pahala.
6)
Banjir membuat kita hemat energi
Bila banjir yang cukup parah, aliran
listrik kadang perlu dimatikan PLN untuk mengantisipasi bahaya tersengat / tersetrum
listrik.
7)
Banjir memutar roda perekonomian
Selain banjir dapat memberikan
pekerjaan, sebenarnya banjir juga dapat memutar roda perekonomian. Pembangunan,
pembersihan, perawatan dan prasarana seperti rumah, gedung, jalan dan jembatan
yang rusak saat banjir akan menjadi proyek tersendiri bagi para kontraktor.
Selain itu, bahan makanan, minuman serta selimut akan lebih laris/ laku terjual
.
b. Dampak negatif akibat banjir:
1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana
11
2. Banjir memutuskan jalur transportasi
3.
Banjir
merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan
jiwa manusia.
4. Banjir dapat mengakibatkan pemadaman
listrik
5. Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari
6. Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak
perekonomian
7. Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar
kita
8.
Banjir
dapat mendatangkan masalah / gangguan kesehatan (penyakit)
9. Banjir dapat menyebabkan erosi atau bahkan
longsor
B. Kerangka
Pemikiran
Dari uraian di atas, dapat ditarik
pendapat bahwa :
a. Gotong
royong adalah suatu bukti kebersamaan/kekeluargaan masyarakat dalam
melaksanakan suatu kegiatan secara bersama – sama demi mencapai suatu tujuan bersama.
Dalam kehidupan sehari
– hari tentu begitu banyak hal yang perlu dilakukan secara bersama – sama
sebagai wujud nyata dari gotong royong khususnya masyarakat Desa Langir, antara
lain kerja bakti
12
membersihkan
lingkungan, membantu pembuatan tenda dalam suatu acara seperti perkawinan atau
kematian, terlibat dalam kegiatan doa bersama, bergabung dalam kelompok
bercocok tanam (sako seng) dan berbagai kegiatan lainnya. Namun tidak
dipungkiri bahwa, nilai gotong royong itu sendiri telah bergeser,
individualisme lebih kuat mempengaruhi perkembangan masyarakat, sehingga butuh
proses dan waktu yang panjang untuk menumbuhkan kembali sikap gotong royong
dalam kehidupan masyarakat.
b. Banjir
merupakan bencana air yang sangat mengganggu aktivitas manusia. Di Desa Langir,
banjir yang sering terjadi adalah banjir lokal yakni karena luapan air yang
cukup besar karena aliran air yang deras tidak diimbangi dengan kondisi selokan
yang baik. Selokan telah menjadi tempat sampah, tanah/pasir serta material yang
terbawa saat banjir sebelumnya terbiarkan menumpuk sehingga aliran air semakin sempit akhirnya meluap dan
mengganggu aktivitas masyarakat pengguna jalan, bahkan menggenangi beberapa
rumah yang ada disekitarnya.
Masyarakat
desa Langir , adalah masyarakat pedesaan yang harus mampu memegang teguh budaya
gotong royong dalam melaksanakan berbagai aktivitas kehidupan, sebagai bukti
bahwa masyarakat Langir adalah masyarakat gotongg royong yang mampu hidup
bersama dan saling membutuhkan.
Dalam
menangani masalah banjir, hal yang perlu dilakukan adalah
13
bergotong
royong melakukan kerja bakti membersihkan selokan atau tempat aliran air
lainnya agar aliran air lancar kembali, sehingga tidak terjadi luapan ataupun
genangan yang mengganggu aktivitas warga setempat.
C.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis
yang diajukan penulis adalah hipotesis kerja / hipotesis alternatif. “Dengan hipotesis alternatif atau
hipotesis direksional, peneliti dapat membuat suatu prediksi atas hasil yang
diharapkan”. (Creswell, 2013 : 199)
Berdasarkan
kerangka pemikiran yang terpapar maka penulis menetapkan rumusan hipotesis
sebagai berikut :
“Jika
Penduduk Desa Langir Secara Sungguh – Sungguh Menghayati Serta Selalu
Mengembangkan Sikap Hidup Gotong Royong Dalam Setiap Aktivitas Kehidupan
Bersama, Maka Dampak Banjir Yang Terjadi Akan Mampu Ditekan”
14
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Metode dan Rancangan Penelitian
1. Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sebagai metode penelitian lapangan (field
research).
Dengan
metode deskriptif , penulis berusaha mendeskripsi serta memberikan gambaran
tentang pelaksanaan sikap hidup gotong royong penduduk desa langir sebagai
upaya dalam mengurangi dampak banjir .
2. Rancangan
Penelitian
a. Waktu
Penelitian
Penelitian ini akan berlangsung selama 1 minggu di bulan februari dari tanggal 3 sampai denga 10
Februari 2015
b. Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lokaria ,
Dusun Magedoa, Desa Langir, Kecamatan Kangae
B. Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Theo Uheng Kobanuer,
memberikan pengertian , populasi itu adalah sejumlah peduduk atau individu yang
rata – rata memiliki sifat – sifat dasar (karakteristik yang sama) .
15
Dalam hubungan dengan
penelitian ini , maka sifat – sifat dasar (karakteristik) yang sama dimaksud
oleh penulis dari populasi adalah berupa pola hidup, sikap dan tradisi hidup
penduduk desa Langir dalam hal gotong royong sebagai upaya mengurangi dampak
banjir.
2. Sampel
Sampel adalah sejumlah
contoh populasi yang mempunyai karakteristik sama dengan populasinya. Syarat
suatu sampel ialah bahwa sampel itu harus mendukung atau memiliki karakteristik
yang sama dengan populasinya.
Dalam penelitian ini ,
penulis hanya memilih dan menetapkan 5 KK dan beberapa informan sebagai obyek
penelitian.
C.
Subjek
/ Objek
1.
Subjek
Subjek penelitian
adalah masyarakat sifat dan pola hidup gotong royong masyarakat Desa Langir
2.
Objek
Objek penelitian
adalah narasumber atau informan dalam pengambilan informasi atau keterangan
16
D. Instrumen
Penelitian
Dalam penelitian ini , penulis menggunakan
3 macam teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Interview
(teknik primer)
Teknik interview adalah
suatu cara yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan keterangan/sejumlah
informasi atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut.
Tujuan wawancara dalam penelitian ini
adalah untuk memperoleh keterangan atau pendirian masyarakat tentang “penerapan
sikap gotong royong” sebagai upaya mengurangi dampak banjir.
2. Observasi
Teknik observasi adalah suatu cara yang
digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan sejumlah bahan atau keterangan
mengenai kenyataan yang hendak dipelajari dengan menggunakan cara pengamatan
(visualisasi).
3. Dokumentasi
(teknik pelengkap)
Teknik ini dipakai penulis sebagai
teknik oelengkap dalam rangka mendapatkan bahan-bahan atau
keterangan-keterangan responden dari hal-hal atau kegiatan – kegiatan yang
bersifat fakta.
17
E. Teknik
Analisa Data
Ada dua macam analisa yang biasa dikenal
dalam suatu research ilmiah yaitu :
1. Analisa
deskriptif kwalitatif
2. Analisa
kwantitatif
Penggunaan kedua macam analisa tersebut
di atas tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh peneliti.Berdasarkan
hal ini, maka analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif
kwalitatif.
Proses analisa data memakai jalur
deskripsi, menyusun data-data sesuai keterangan/informasi yang diberikan oleh
para informan/narasumber yang diwawancarai oleh penulis dalam penelitian
lapangan.
F.
Rencana
Anggaran
No
|
Jenis Anggaran
|
Harga satuan (Rp)
|
Kalkulasi (Rp)
|
Ket
|
1
|
Pengadaan Buku @ 5
|
50.000
|
250.000
|
|
2
|
Transportasi X 3 hri
|
50.000
|
150.000
|
|
3
|
Dokumentasi
|
100.000
|
100.000
|
|
4.
|
Penggandaan kuesioner 20 lbr
|
500
|
10.000
|
|
|
Total
|
|
510.000
|
|
18
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat, bunga rumpai kebudayaan mentalitas dan pembangunan, penerbit : PT.
Gramedia , Jakarta, 1984
Santiaji
Pancasila,penerbit : Kurnia Esa, Jakarta, 1985
Theo Uheng, Drs. Desain Penelitian, FKIP Universitas
Flores, 1985
Sareng P. Orin Bao, Ensiklopedi
Bahasa Daerah Sikka dan Krowe, penerbit :
Ledalero, Ledalero, 2003
Creswell W. John, Research Design,Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif dan
Mixed, Penerbit : Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 2013
KBBI
19