Senin, 15 Juni 2015

Pendidikan Administrasi


TUGAS
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL

MAKALAH
PENDIDIKAN ADMINISTRASI


O


L


E


H


NAMA           : YOHANES A. ANDALE
NIM                : 2013. 02.02.096
PRODI           : KEWARGANEGARAAN



IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Administrasi. Tidak lupa saya haturkan limpah terima kasih bagi Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Sosial, bapak Petrus Nggedho dan semua pihak yang telah mendukung dalam kelancaran pembuatan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Sosial. Di dalam penulisan ini, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan serta kekeliruan. Untuk itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyusun laporan ataupun tugas lain di masa yang akan datang.
Akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat, tidak hanya bagi saya, tetapi juga untuk rekan-rekan. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
  

Maumere, 2015
Penulis,
  
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami dasar dan tujuan penulis yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan secara nasional.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Untuk itu maka kita harus benar benar memahami apa saja dasar pendidikan dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.
Demikian administrasi pun harus dipelajari dalam ilmu tersendiri. Dengan pembelajaran ilmu administarsi dimaksudkan agar para pelaku administrasi dapat mengatur di dalam organisasinya dan melaksanakan pelayanan yang prima pada masyarakat dengan prinsip-prinsip organisasi yang benar. Dengan sistematika administrasi yang baik, pelaksanaan tugas-tugas administrasi dapat lebih efektif dan efisien.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat di rumuskan permasalahan makalah ini yaitu agar kita bisa memahami tentang Pendidikan Administrasi.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENDIDIKAN
1.      Pengertian Pendidikan
Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut.
a.      Definisi Umum
Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
b.      Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik.
c.       Menurut Undang-Undang
a.       UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang
b.      UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta 3. 4.
d.      Pengertian Pendidikan Menurut Ahli
Edgar Dalle bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
Dari beberapa Pengertian Pendidikan diatas dapat disimpulkan mengenai Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain” (Langeveld).

2.      Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu : Secara Umum
a.       Religius ; Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan
b.      Ideologis ;Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni nya pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
c.       Ekonomis ; Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
d.      Politis ; Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
e.       Teknologis ; Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
f.       Psikologis dan Pedagogis ; Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
g.      Sosial Budaya ; Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

3.      Unsur-Unsur Pendidikan 
1.      Input  ; Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat 
2.      Pendidik  ; Yaitu pelaku pendidikan 
3.      Proses   ; Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain 
4.      Output ; Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16).

4.      Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia.

5.      Jalur Pendidikan 
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi : 
No.
Jenis Lembaga Pendidikan
Arti
Contoh bentuk lembaga pendidikan
1
Formal
Pendidikan
yang diselenggarakan
oleh Sekolah atau
Perguruan Tinggi.
TK
SD, MI
SMP, MTS
SMA, SMK, MA
Universitas
2
Nonformal
Pendidikan yang
diselenggarakan oleh
lembaga di luar sekolah
atau perguruan tinggi.
Kursus
TPA
Bimbingan Belajar
 
3
Informal
Pendidikan di dalam
masyarakat dan keluarga
Pendidikan orang tua (keluarga)
kepada anak

B.     ADMINISTRASI
1.      Pengertian
Untuk dapat memberikan pemahaman tentang pengertian administrasi, tidak lepas dari asal usul kata administrasi itu sendiri sebagaimana bahasan sebelumnya, yakni “kegiatan tata usaha kantor” dan “ melayani”
Menurut Prof.Prajudi Atmosudirdjo (Lembaga Administrasi Negara), membedakan administrasi dalam 2 pengertian, yaitu :
a.       Administrasi Dalam Pengertian Sempit
Dalam pengertian sempit di sini dimaksudkan ditinjau dari lingkup kerja yang sempit yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti : tulis menulis, pengetikan surat menyurat (termasuk menggunakan komputer), agenda, kearsipan, pembukuan dan lain sebagainya.
b.      Administrasi Dalam Pengertian Luas
Dalam pengertian luas administrasi dapat dibedakan dalam 3 sudut, yaitu :
1.      Proses
Ditinjau dari sudut proses, maka administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai dari proses pemikiran, proses perencanaan, proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai dengan pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang harus memikirkan dahulu apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya serta sarana dan prasana apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut serta kemampuan seseorang untuk menjalankannya.
Sebagai contoh : Seseorang akan bepergian dari Maumere ke Jakarta, maka orang tersebut sudah punya tujuan mengapa dia ke Jakarta, kemudian bagaimana                caranya ?, apakah menggunakan kapal laut atau pesawat udara, lalu tersediakah biaya untuk itu dan yang tidak kalah penting adalah mampukah orang itu untuk mengadakan perjalanan sejauh itu ?
2.      Fungsi atau Tugas
Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas administrasi berarti keseluruhan tindakan (aktivitas) yang harus dilakukan oleh seseorang yang berkedudukan sebagai “administrator” ( memegang jabatan dalam manajemen suatu organisasi). Dalam setiap organisasi atau instansi sudah tentu ada orang-orang yang menjalankan administrasi, misalnya :
a.       Orang-orang yang melaksanakan tugas kepemimpinan (pemimpin);
b.      Orang-orang yang melaksanakan tugas perencanaan (perencana);
c.       Orang-orang yang melaksanakan tugas pengawasan /kontrol (pengawas);
d.      Orang-orang yang mengorganisir (organisator), dan lain sebagainya.
3.      Kepranataan (Institusi)
Ditinjau dari kepranataan (institusi), maka tinjauan administrasi adalah melihat kegiatan dalam suatu lembaga melakukan aktivitas tertentu, misalnya: Lembaga perbankan, maka ada orang-orang yang melakukan kegiatan perbankan dalam lembaga itu; Kantor Pos, maka ada orang-orang yang melakukan kegiatan pelayanan pos (surat menyurat, pengiriman barang, dan lain lain); kantor pajak, kantor kepolisian, kantor departemen –departemen, non departemen dan lain sebagainya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa administrasi mempunyai                  pengertian :”Aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan” atau “proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan”.

2.      Unsur Pokok Administrasi
Jika diperhatikan dari definisi-defisini para ahli, ditemukan setidak tidaknya ada beberapa unsur pokok administrasi, antara lain :
a.       Masukan (input)
Koontz dan Donnells, membedakan masukan terdiri 4 macam, yaitu : manusia (man), modal (capital), manajerial dan teknologi. Pembagian lainnya yang banyak dikenal masyarakat adalah 4 M, yaitu : manusia (man), uang (money), material dan metode (method), sumber ini untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan. Untuk yang profit dikenal dengan 6 M yaitu : manusia (man), uang (money), material dan metode (method), pasar (market) dan mesin (machinery)
b.      Keluaran (output)
Yang dimaksud dengan keluaran (out put) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Bila ditinjau dari pengertiannya, keluaran yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1)      Pengertian sempit ( kegiatan perkantoran )
Keluaran yang dihasilkan adalah, catatan surat masuk dan keluar, kumpulan surat masuk\ dan keluar, daftar nama pegawai, daftar inventaris barang, daftar gaji pegawai, dan lain-lain.
2)      Pengertian luas, terdiri dari :
a.       Hasil dari proses
Keluaran yang dihasilkan adalah pengembangan organisasi, kegiatan organisasi, pengembangan pegawai, petunjuk pelaksanaan/teknis, tugas-tugas/personil kepanitian, dan lainlain.
b.      Hasil dari fungsi/tugas
Keluaran yang dihasilkan adalah kebijakan, program kegiatan, hasil pengawasan, hasil pengorganisasian
c.        Kelembagaan
Keluaran yang dihasilkan adalah fungsi/aktivitas kelembagaan, system, pelayanan umum (in servise dan public service) Untuk sektor pemerintahan adalah pelayanan publik, untuk sektor perusahaan/swasta adalah jasa dan produksi.

3.      Proses dan Fungsi Administrasi
Yang dimaksud dengan proses dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses dalam administrasi dikenal dengan sebutan fungsi administrasi . Pada umumnya fungsi administrasi menjadi tanggung jawab pimpinan (pejabat manajemen). Beberapa fungsi administrasi yang penting menurut para ahli adalah :
1.      Freeman, Membedakan 6 fungsi administrasi yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling), koordinasi (coordinating);
2.      George R. Teryy, membedakan 4 fungsi administrasi, yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling;
3.      Henry Fayol, membedakan 5 fungsi administrasi, yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah (commanding), koordinasi (coordinating) dan pengawasan (controlling).
Pada saat ini dengan semakin berkembangnya ilmu administrasi, untuk memudahkan pelaksanaannya, fungsi-fungsi administrasi disederhanakan menjadi 4, yaitu :
a)      Perencanaan (planning)
b)      Pengorganisasian (Organizing)
c)      Pelaksanaan ( implementing)
d)     Penilaian (evaluation)

C.    PENDIDIKAN ADMINISTRASI
1.      Administrasi Sebagai Ilmu Pendidikan (Science)
Sesuatu bidang Pendidikan atau studi ilmiah baru dapat dikatakan sebagai “ilmu pendidikan” bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a)      Memiliki prinsip, rumus, dalil dan kaidah yang sifatnya universal, dan telah lulus ujian laboratorium baik fisik maupun bersifat sosial eksperimental, serta dapat dipelajari dan diajarkan pada tingkat kemampuan yang tinggi.
b)      Mendapat pengakuan dunia intelektual dan mempunyai reputasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pengamatan empiris membuktikan bahwa administrasi sebagai disiplin ilmu dalam dunia pendidikan telah memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah sejajar dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Pendidikan Administrasi telah mampu menjawab masalah-maslah yang timbul dalam masyarakat baik secara individu maupun dalam kelompok organisasi dengan pemikiran yang kopsetual rasional, sistematis dan logis yang kemudian dirumuskan menjadi teori, prinsip, dalil dan kaidah serta dapat pula diterapkan secara efektif logis (kemampuan adaptif).

2.      Penggolongan Pendidikan Administrasi
a.      Objek Administrasi
Penggolongan pendidikan administrasi didasarkan atas objek administrasi itu sendiri, terdiri dari 3 golongan besar, yaitu :
1.      Administrasi Negara ( Public Administration) dibagi dalam 2 golongan, yaitu
a.       Administrasi Pemerintahan dibagi menjadi 2, yaitu:
a)      Administrasi Sipil : Yaitu, seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Departemen/Non Departemen, dari tingkat pusat. tingkat I/propinsi, tingkat II/kabupaten.kota madya, kecamatan sampai pada kelurahan.
b)      Administrasi Militer : Yaitu, seluruh aktivitas yang dilakukan oleh pemerintahan di bidang militer, yang terdiri dari Angkatan darat (AD, Angakat udara (AU), Angkatan Laut (AL) serta Kepolisian. dari tingkat pusat. tingkat I/propinsi, tingkat II/kabupaten.kota madya, kecamatan.
b.      Administrasi Perusahaan (negara) / (BUMN/BUMD)
Adalah seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan negara, yang bergerak di bidang produksi, jasa tranportasi, pelayanan kesehatan, perbankan, distribusi dan asuransi serta bidang jasa lainnya yang sebagian besar modalnya milik pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969, perusahaan negara dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu :
1.      Perusahaan Jawatan (Perjan)
2.      Perusahaan Umum (Perum)
3.      Perseroan (Persero)
2.      Administrasi Niaga (Private/business Administration)
Adalah aktivitas-aktivitas yang bergerak di bidang produksi, transportasi, asuransi, perbankan, usaha-usaha sosial dan jasa yang modalnya berasal dari swasta Administrasi Niaga dapat dibedakan menjadi 2 kegiatan,                  yaitu :
a)      Administrasi Perusahaan Swasta
Adalah aktivitas-aktivitas yang bergerak di bidang produksi, transportasi, asuransi, perbankan, yang kepemilikan modalnya berasal dari swasta.
b)      Administrasi Non Perusahaan
Adalah aktivitas-aktivitas yang bergerak di bidang usaha-usaha sosial dan jasa yang modalnya berasal dari swasta (rumah sakit, sekolah, yayasan).

Perbedaan Antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
No.
ADMINISTRASI NEGARA
ADMINISTRASI NIAGA
1
Public service, memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Profit motive, memperoleh keuntungan yang
sebesar besarnya atas jasa dan usahanya.
2
Legalitas, berdasarkan ketentuan/
peraturan perundang undangan yang
berlaku
Legalitas, berdasarkan ketentuan/ peraturan
perusahaan yang bersifat menguntung
perusahaan. ( tidak terlalu terikat dengan
peraturan perundang undang yang berlaku)
3
Dalam kegiatan berdasarkan prosedur
yang sudah ditetapkan
Dalam kegiatan tidak selalu terikat dengan
prosedur yang ada, tetapi mengutamakan
hasil yang dicapai.
4
Cara kerja yang kurang efisien
Cara kerja sangat efisien
5
Tidak ada kompetisi, mono politik karena sifatnya yang mengutamakan pelayanan umum
Bebas berkompetisi, mengutamakan
keuntungan perusahaan.
6
Dalam kegiatannya untuk kesejahteraan
dan kepentingan umum
Dalam kegiatannya mengutamakan untuk
kesejahteraan individu/pemilik modal

3.      Administrasi Internasional (International Administration)
Administrasi Internasional adalah administrasi yang anggotanya terdiri dari beberapa negara atau kelompok negara dalam berbagai bidang kegiatan yang pada prinsipnya untuk kepentingan masyarakat internasional.
Sebagai contoh adalah :
a.       Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB=United Nations) , yang bergerak dalam berbagai bidang, misalnya : WHO, WMO, UNICEF, IMF, ILO UNESCO dan lain lain.
b.      Kelompok Negara di Asia Tenggara (ASEAN)
c.       Kelompok Negara Non Blok
d.      Kelompok Negara Berkembang
e.       Kelompok Negara Pengekspor Minyak ,dan lain sebagainya.

b.       Pengelompokan Pendidikan Administrasi
Pengelompokan Pendidikan administrasi adalah pengelompokan yang sesuai dengan bidang kerjanya, dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1.      Pengelompokan yang bersifat administrasi umum
Yang dimaksud dengan pengelompokan yang bersifat administrasi umum adalah pelayanan administrasi yang diperuntukan untuk masyarakat luas yang bersifat umum dan untuk kepentingan umum, misalnya pelayanan keterangan kesehatan, pelayanan pembuatan paspor, pelayanan pajak kendaraan, pelayanan pembuatan sim, ijin usaha dan lain sebaginya.
Pendidikan Administrasi terdiri dari : Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Administrasi Internasional, Administrasi Pemerintahan Administrasi Perusahaan/Swasta, Administrasi Non Perusahaan (Kegiatan Sosial), Administrasi antar negara/ kelompok negara: PBB : ILO,UNESCO, WHO,WMO,IMF,UNICEF.ASEAN. Dll
Sipil Departemen/Non Deparetemen Militer TNI: AD/AL/AU & Kepolisian Administrasi Perusahaan/Negara (BUMN/BUMD)


2.      Pengelompokan di bidang pembangunan
Pengelompokan di bidang pembangunan maksudnya adalah pelayanan yang ditujukan bagi pembangunan/pendidiran badan usaha, sekolah, yayasan, gedung perkantoran, pasar, pembangunan infra struktur lainnya.
3.      Pengelompokan bersifat sektoral
Pengemlompokan bersifat sektoral maksudnya pelayanan administrasi untuk sektor-sektor tertentu, misalnya pelayanan administrasi sektor perhubungan (administrasi pelabuhan, bandara), pelayanan administrasi sektor perpajakan, pelayanan administrasi sektor kesehatan dan lain sebagainya.
4.      Pengelompokan atas dasar pelayanan administratif.
Adalah pelayanan administrasi yang dilakukan suatu unit kerja (perkantoran), berupa urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan sebaginya yang bersifat pelayanan intern kantor ( in service).

c.       Hubungan Pendidikan dan Administrasi
Untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan dan administrasi, perlu kita tinjau secara ringkas, sebagaimana uraian pada bab sebelumnya bahwa administrasi adalah “proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Untuk melaksanakan kerja agar dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, bila ada orang-orang yang menyelenggarakannya. Masalahnya adalah apakah administrasi dapat dengan sendirinya dikuasai oleh orang-orang yang menyelenggarakann kerja sehingga tumbuh profesionalisme ataupun proporsionalitas kerja ? untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi urusan dunia pendidikan melalui pembelajaran ilmu pendidikan administrasi seperti yang telah digambarkan sebelumnya, karena inti sari pengertian Pendidikan adalah “suatu proses/usaha dengan metode untuk pengembangan keterampilan, kebiasaan , pengetahuan menuju pada suatu pendewasaan pribadi seseorang dengan kualitas yang memadai ”, Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah penyelenggaraan kerja dan Pendidikan adalah usaha untuk menata pribadi pekerja dengan suatu output yang diharapkan adalah professional dalam dunia kerja.



BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Pendidikan menurut pandangan agama lebih dominan kepada pembentukan akhlak, akidah dan iman. Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan pengembangan kemapuan yang dimiliki. Apabila kedua hal ini digabungkan maka hasil dari pendidikan akan sangat maksimal dan menghasilkan manusia terdidik yang memiliki intelektual dan akhlak yang mulia.
Kualitas suatu  pribadi hanya dapat ditentukan dengan sejauh mana ia dididik, berbagai ilmu termasuk ilmu administrasi hanya dapat diperoleh pada lembaga – lemabaga pendidikan formal . dari hal ini , agar menjadi pribadi yang taat dan paham administrasi harus mampu untuk mempelajari administrasi dengan berbagai cabang ilmunya , sehingga kualitas dan profesionalitas dapat diraih oleh seorang pekerja.




DAFTAR PUSTAKA

_______.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
http://wikipedia.com. administrasidanilmupemerintahan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Tidak ada komentar: