Rabu, 08 Juli 2015

PERENCANAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 Pengertian Perencanaan, Konsep Perencanaan Pembelajaran, Dimensi-dimensi Perencanaan, Manfaat Perencanaan Pembelajaran.
1. Pengertian Perencanaan
     Perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan (Herbert Simon, 1996).
     Perencanaan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri, jadi sebuah usulan lebih diutamakan dibanding informasi awal. Proses perencanaan menggiring kita untuk berfikir kembali atau merangkai masalah kembali (Gordon Rowland, 1993)
     Perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan” (Terry hal 16).
     Perencanaan adalah proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar) (Zook, 2000).
     Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Definisi lain mengenai perencanaan pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan.
2. Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep perencanaan pengajaran dalam buku Abdul 2009:17 sebagai berikut:
1.      Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
Adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran
2.      Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
Adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran mulai proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem perencanaan itu
3.      Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
Adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasl-hasil penelitian dari teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut
4.      Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
Adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evakuasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pemebelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya.
5.      Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
Adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menajamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhn dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk didalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktivitas pegajaran
6.      Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
Adalah ide pengajaran dikembangkan degan memberikn hubungan pengajaran dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
Jadi konsep perencanaan pembelajaran ada 6, yaitu sebagai teknologi, sebagai suatu sistem, sebagai sebuah disiplin, sebagai sains (science), sebagai sebuah proses, dan sebagai sebuah realitas
3.Dimensi perencanaan
Dimensi perencanaan dalam Abdul, 2009:18-20 adalah sebagai berikut:
1.      Signifikasi
Tingkat signifikasi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun selama proses perencanaan
2.      Fleksibilitas
Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realitas baik yang berkitan dan biaya maupun pengimplementasiannya
3.      Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminanbahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal
4.      Kepastian
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga
5.      Ketelitian
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen
6.      Adaptabilitas
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis , sehingga perlu senantiasa mencari informasi informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan
7.      Waktu
Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selaian keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang
8.      Monitoring
Merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.

9.      Isi perencanaan
Isi merencanakan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
a.       Tujuan apa yang diinginkan atau bagaiman cara mengorganisasi aktivitas belajar dan  layanan-layanan pendukungnya
b.      Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan pendukungnya
c.       Tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka
d.      Keuangan meliputi rencana pengeluran dan rencana penerimaan
e.       Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologis
f.       Struktur organisasi maksudnya bagaiman cara mengorganisasi dan maanjemen oprasi dan pegawasan program dan aktifitas kependidikan yang direncanakan
g.      Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran
4. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
       Terdapat manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar (Dodi, 2012), yaitu:
1.      Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
2.      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan
3.      Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid
4.      Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerja, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan keterkambatan kerja
5.      Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
6.      Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya
Manfaat perencanaan pembelajaran (Andi, 2011) :
Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran , di antaranya adalah:
a.       Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai.
Oleh karena itu  akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan, guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar yang dapat digunakan.
b.      Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
Dengan perencanaan yang mtang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya.

c.       Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
Dengasn perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik.
d.      Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa perencanaan pembelajaran sangat bermanfaat dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung guna mencapai tujuan belajar.
Pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan. Kegiatan perencanaan pendahuluan sebelum dilaksanakannya proses belajar mengajar.
1.    Desain Pembelajaran yang berbasis Kompetensi :
Kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta penerapandari pengetahuan dan ketrampilan tersebut dalam suatu pekerjaan atau lintas industri,sesuai dengan standar kinerja yang disyaratkan. Pembelajaran dengan prinsip berbasiskompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaiankompetensi peserta didik.
Terdapat 7 kunci kompetensi proses pembelajaran: (1)Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisa informasi, (2) Menyampaikanide, (3) Merencanakan dan mengorganisasi kegiatan, (4) Bekerja dalam tim, (5)Menggunakan ide dan teknik, (6) Memecahkan masalah, (7) Menggunakan teknologi.
Model DSI-PK adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran baik mengenai proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran baik mengenai proses maupun bahan pembelajaran yangsesuai dengan dengan kebutuhan dalam upaya pencapain kompetensi. Untukmenyukseskan implementasi model desain sistem instruksional berorientasi pencapaiankompetensi (DSI-PK) pada proses pembelajaran, guru harus mengoptimalkan penggunaan sarana (media) untuk menunjang pembelajaran, guru  harus memilikikompetensi dan profesionalitas yang tinggi karena guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan, penyiapan keterampilan dan pematangan sikap peserta didikharus diperhatikan, keteladanan yang diberikan oleh guru sebagai tanggung jawab pendidikan harus ditegakkan sehingga pendidikan bukan hanya sekedar teori tetapidapat Dilakukan pada tindakan sehari-hari sebagai indicator keberhasilan pendidikan
2.    Landasan yang mengatur Perencanaan Pembelajaran :
              Komponen merupakan suatu bagian dari keseluruhan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang membentuk suatu sistem. Menurut Prof Wina Sanjaya, sitem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tiga hal yang menjadi karakteristik komponen dalam suatu sistem;
a.       Sistem memiliki tujuan yang berarti sistem memiliki arah yang ingin dicapai
b.      Sistem selalu mengandung proses, dalam pencapaian tujuan pasti dibutuhkan suatu proses. Proses disebut serangkain kegiatan, semakin komplek tujuan maka semakin rumit juga proses kegiatannya.
c.       Sistem memiliki berbagai komponen yang akan mendukungnya mencapai tujuan. Komponen-komponen tadi membent uk suatu kesatuan yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda untuk menjalankan sistem tersebut.
Dari keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem tidak akan berlangsung tanpa adanya dukungan dari komponen. Komponen memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu sistem, satu sama lainnya dari tiap komponen tersebut harus diberdayakan sesuai dengan fungsinya. Salah satu komponen tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan. Keberhasilan suatu sistem adalah kebrhasilan memberdayakan komponen-kompenen, yang artinya apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal.
3.    Dimensi Perencanaan Pembelajaran :
Dimensi perencanaan dalam Abdul, 2009:18-20 adalah sebagai berikut:
1.   Signifikasi
Tingkat signifikasi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun selama proses perencanaan
2.    Fleksibilitas
Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realitas baik yang berkitan dan biaya maupun pengimplementasiannya
3.   Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminanbahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal
4.   Kepastian
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga
5.   Ketelitian
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen
6.    Adaptabilitas
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis , sehingga perlu senantiasa mencari informasi informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan

7.    Waktu
Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selaian keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang
8.   Monitoring
Merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.
9.   Isi perencanaan
Isi merencanakan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
a.     Tujuan apa yang diinginkan atau bagaiman cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya
b.    Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan pendukungnya
c.   Tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka
d.   Keuangan meliputi rencana pengeluran dan rencana penerimaan
e.    Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologis
f.    Struktur organisasi maksudnya bagaiman cara mengorganisasi dan maanjemen oprasi dan pegawasan program dan aktifitas kependidikan yang direncanakan
g.  Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.
4.    Fungsi Perencanaan Pembelajaran :
Perencanaan pembelajaran mempunyai beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut:
a.    Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat  meningkatkan dan memperbaiki program.
b.    Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram secara utuh.
c.    Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.  
d.   Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal  seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
e.    Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f.     Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran efektif.
g.    Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.
h.    Fungsi kontrol
     Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
5.   Pentingnya Perencanaan Pembelajaran :
·         Perencanaan sebagai pedoman atau panduan
Dengan perencanaan yang dibuat maka guru ketika melaksanakan proses pembelajaran secara umum akan mengikuti langkah-langkah atau prosedur dan aktifitas pembelajaran disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
·         Perencanaan menggambarkan hasil.
Perencanaan selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan dilakukan, juga melalui fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah menggambarkan hasil yang akan harus di capai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
·         Perencanaan sebagai alat control
Sasaran utama kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran, indicator tercapainya tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku pada setiap siswa. Perubahan perilaku baik dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan adalah perubahan yang disengaja atau direncanakan.
·         Perencanaan sebagai alat evaluasi
Pada saat merumuskan tujuan atau indicator pembelajaran yang menjadi salah satu unsure dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil yang akan atau dicapai sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil.
Sejauh mana sasaran pembelajaran yaitu tujuan atau indicator pembelajaran telah tercapai atau tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi.  Evaluasi dapat memberikan data yang akurat jika tujuan dan indicator pembelajaran dirumuskan secara akurat.
Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?
Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :
§ kurikulum,
§ karakteristik sasaran,
§ tuntutan pemecahan masalah belajar.
Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat bagi guru
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar  peserta didik,
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat bagi Peserta Didik
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
Prinsip Pengembangan
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan
Jenis Bahan Ajar
1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Teknik Penyusunan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
1. Analisis SK-KD-Indikator
2. Analisis Sumber Belajar
3. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Penyusunan Bahan Ajar Cetak memperhatikan
1. Susunan tampilan,
2. Bahasa yang mudah,
3. Menguji pemahaman,
4. Stimulan,
5. Kemudahan dibaca,
6. Materi instruksional
         Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
         Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.  
Bentuk Bahan Ajar
         Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
         Audio Visual seperti: video/film,VCD
         Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
         Visual: foto, gambar, model/maket.
         Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
Cakupan Bahan Ajar
         Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
         Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
         Tujuan yang akan dicapai
         Informasi pendukung
         Latihan-latihan
         Petunjuk kerja
        
Penyusunan Peta Bahan Ajar
(Contoh Mapel Biologi)
 
Penilaian

 

















                                                                                                     
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR
 
 















Lembar Kegiatan Siswa
         Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
         Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.  
         Tugas-tugas yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik.
Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:
         Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.
         Menyusun peta kebutuhan LKS
         Menentukan judul LKS
         Menulis LKS
         Menentukan alat penilaian
Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
         Judul, mata pelajaran, semester, tempat
         Petunjuk belajar
         Kompetensi yang akan dicapai
         Indikator
         Informasi pendukung
         Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
         Penilaian
Bahan Ajar vs. Buku Teks
 
Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM.
 
Buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu.
 
 






BAHAN AJAR :
*      Menimbulkan minat baca
*      Ditulis dan dirancang untuk siswa
*      Menjelaskan tujuan instruksional
*      Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
*      Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
*      Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
*      Mengakomodasi kesulitan siswa
*      Memberikan rangkuman
*      Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
*      Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
*      Dikemas untuk proses instruksional
*      Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
*      Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
BUKU TEKS :
*      Mengasumsikan minat dari pembaca
*      Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
*      Dirancang untuk dipasarkan secara luas
*      Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
*      Disusun secara linear
*      Stuktur berdasar logika bidang ilmu
*      Belum tentu memberikan latihan
*      Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
*      Belum tentu memberikan rangkuman
*      Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
*      Sangat padat
*      Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.
JENIS BAHAN AJAR  :
         Lembar informasi (information sheet)
         Operation sheet
         Jobsheet
         Worksheet
         Handout
         Modul


Tidak ada komentar: