PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Pengertian
Perencanaan, Konsep Perencanaan Pembelajaran, Dimensi-dimensi Perencanaan,
Manfaat Perencanaan Pembelajaran.
1.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi
dalam suatu pilihan (Herbert Simon, 1996).
Perencanaan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga membantu
untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri, jadi sebuah usulan lebih
diutamakan dibanding informasi awal. Proses perencanaan menggiring kita untuk
berfikir kembali atau merangkai masalah kembali (Gordon Rowland, 1993)
Perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok
untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan
keputusan” (Terry hal 16).
Perencanaan adalah proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami
(belajar) (Zook, 2000).
Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah
bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik. Definisi lain mengenai perencanaan pembelajaran adalah
proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan
menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan.
2.
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep perencanaan
pengajaran dalam buku Abdul 2009:17 sebagai berikut:
1.
Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
Adalah suatu
perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan
tingkah laku kognitif dan teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem
pengajaran
2.
Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
Adalah sebuah susunan
dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran.
Pengembangan sistem pengajaran mulai proses yang sistematik selanjutnya
diimplementasikan dengan mengacu pada sistem perencanaan itu
3.
Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
Adalah cabang dari
pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasl-hasil penelitian dari teori
tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut
4.
Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
Adalah mengkreasi
secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evakuasi, dan
pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pemebelajaran terhadap unit-unit
yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala
tingkatan kompleksitasnya.
5.
Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
Adalah pengembangan
pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar
teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menajamin kualitas pembelajaran.
Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhn dari proses belajar dengan
alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk didalamnya melakukan
evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktivitas pegajaran
6.
Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
Adalah ide pengajaran
dikembangkan degan memberikn hubungan pengajaran dikembangkan dengan memberikan
hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan
perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai
dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
Jadi konsep perencanaan
pembelajaran ada 6, yaitu sebagai teknologi, sebagai suatu sistem, sebagai
sebuah disiplin, sebagai sains (science), sebagai sebuah proses, dan sebagai
sebuah realitas
3.Dimensi
perencanaan
Dimensi perencanaan
dalam Abdul, 2009:18-20 adalah sebagai berikut:
1.
Signifikasi
Tingkat signifikasi
tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikasi dapat
ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun selama proses perencanaan
2.
Fleksibilitas
Maksudnya perencanaan
harus disusun berdasarkan pertimbangan realitas baik yang berkitan dan biaya
maupun pengimplementasiannya
3.
Relevansi
Konsep relevansi
berkaitan dengan jaminanbahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan
lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal
4.
Kepastian
Konsep kepastian
minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga
5.
Ketelitian
Prinsip utama yang
perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang
sederhana serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti
terjadi antara berbagai komponen
6.
Adaptabilitas
Diakui bahwa
perencanaan pengajaran bersifat dinamis , sehingga perlu senantiasa mencari
informasi informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses
memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk
menghindari hal-hal yang tidak diharapkan
7.
Waktu
Faktor yang berkaitan
dengan waktu cukup banyak, selaian keterlibatan perencanaan dalam memprediksi
masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan
untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa
mendatang
8.
Monitoring
Merupakan proses
mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara
efektif.
9.
Isi perencanaan
Isi merencanakan
merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik
perlu memuat:
a.
Tujuan apa yang diinginkan atau bagaiman cara mengorganisasi aktivitas belajar
dan layanan-layanan pendukungnya
b.
Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan
layanan pendukungnya
c.
Tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi,
perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka
d.
Keuangan meliputi rencana pengeluran dan rencana penerimaan
e.
Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan
kaitannya dengan pengembangan psikologis
f.
Struktur organisasi maksudnya bagaiman cara mengorganisasi dan maanjemen oprasi
dan pegawasan program dan aktifitas kependidikan yang direncanakan
g.
Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan pengajaran
4.
Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Terdapat manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar (Dodi,
2012), yaitu:
1.
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
2.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan
3.
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid
4.
Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerja, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan keterkambatan kerja
5.
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
6.
Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya
Manfaat
perencanaan pembelajaran (Andi, 2011) :
Ada beberapa manfaat
perencanaan pembelajaran , di antaranya adalah:
a.
Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar
keberhasilan yang akan dicapai.
Oleh karena itu
akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala
kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan,
guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar yang dapat
digunakan.
b.
Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
Dengan perencanaan yang
mtang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi
sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya.
c.
Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
Dengasn perencanaan
yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap
tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali
sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik.
d.
Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
Dengan perencanaan yang
baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah
dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dari pendapat diatas,
dapat kita simpulkan bahwa perencanaan pembelajaran sangat bermanfaat dalam
memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan
belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah
awal sebelum proses pembelajaran berlangsung guna mencapai tujuan belajar.
Pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah
proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan
tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta rangkaian
kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses
pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan
acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pada
hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan. Kegiatan
perencanaan pendahuluan sebelum dilaksanakannya proses belajar mengajar.
1. Desain Pembelajaran yang berbasis
Kompetensi :
Kompetensi
adalah spesifikasi dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta penerapandari
pengetahuan dan ketrampilan tersebut dalam suatu pekerjaan atau lintas
industri,sesuai dengan standar kinerja yang disyaratkan. Pembelajaran dengan
prinsip berbasiskompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi
pencapaiankompetensi peserta didik.
Terdapat 7 kunci kompetensi proses pembelajaran: (1)Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisa
informasi, (2) Menyampaikanide, (3) Merencanakan dan mengorganisasi kegiatan,
(4) Bekerja dalam tim, (5)Menggunakan ide dan teknik, (6) Memecahkan masalah,
(7) Menggunakan teknologi.
Model DSI-PK adalah
gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran baik mengenai proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran baik mengenai proses maupun bahan pembelajaran yangsesuai
dengan dengan kebutuhan dalam upaya pencapain kompetensi. Untukmenyukseskan
implementasi model desain sistem instruksional berorientasi
pencapaiankompetensi (DSI-PK) pada proses pembelajaran, guru harus mengoptimalkan penggunaan sarana (media) untuk menunjang pembelajaran, guru
harus memilikikompetensi dan profesionalitas yang tinggi karena guru
sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan, penyiapan keterampilan dan
pematangan sikap peserta didikharus diperhatikan, keteladanan yang diberikan
oleh guru sebagai tanggung jawab pendidikan harus ditegakkan sehingga pendidikan bukan hanya sekedar teori tetapidapat
Dilakukan pada tindakan sehari-hari sebagai indicator keberhasilan pendidikan
2. Landasan yang mengatur Perencanaan
Pembelajaran :
Komponen merupakan suatu bagian dari
keseluruhan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang
membentuk suatu sistem. Menurut
Prof Wina Sanjaya, sitem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan
secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tiga hal yang menjadi karakteristik komponen dalam suatu sistem;
a. Sistem
memiliki tujuan yang berarti sistem memiliki arah yang ingin dicapai
b. Sistem
selalu mengandung proses, dalam pencapaian tujuan pasti dibutuhkan suatu
proses. Proses disebut serangkain kegiatan, semakin komplek tujuan maka semakin
rumit juga proses kegiatannya.
c. Sistem
memiliki berbagai komponen yang akan mendukungnya mencapai tujuan.
Komponen-komponen tadi membent uk suatu kesatuan yang memiliki peran dan fungsi
yang berbeda untuk menjalankan sistem tersebut.
Dari
keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem tidak akan berlangsung
tanpa adanya dukungan dari komponen. Komponen memegang peranan penting dalam
keberlangsungan suatu sistem, satu sama lainnya dari tiap komponen tersebut
harus diberdayakan sesuai dengan fungsinya. Salah satu komponen tidak bekerja
dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan. Keberhasilan suatu
sistem adalah kebrhasilan memberdayakan komponen-kompenen, yang artinya apabila
seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka
dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal.
3.
Dimensi
Perencanaan Pembelajaran :
Dimensi perencanaan
dalam Abdul, 2009:18-20 adalah sebagai berikut:
1. Signifikasi
Tingkat signifikasi
tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikasi dapat
ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun selama proses perencanaan
2. Fleksibilitas
Maksudnya perencanaan
harus disusun berdasarkan pertimbangan realitas baik yang berkitan dan biaya
maupun pengimplementasiannya
3. Relevansi
Konsep relevansi
berkaitan dengan jaminanbahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan
lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal
4.
Kepastian
Konsep kepastian
minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga
5.
Ketelitian
Prinsip utama yang
perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang
sederhana serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti
terjadi antara berbagai komponen
6. Adaptabilitas
Diakui bahwa
perencanaan pengajaran bersifat dinamis , sehingga perlu senantiasa mencari informasi
informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan
perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari
hal-hal yang tidak diharapkan
7.
Waktu
Faktor yang berkaitan
dengan waktu cukup banyak, selaian keterlibatan perencanaan dalam memprediksi
masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan
untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa
mendatang
8. Monitoring
Merupakan proses
mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara
efektif.
9. Isi
perencanaan
Isi merencanakan
merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik
perlu memuat:
a.
Tujuan apa yang diinginkan atau bagaiman cara mengorganisasi aktivitas belajar
dan layanan-layanan pendukungnya
b.
Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan
layanan pendukungnya
c.
Tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi,
perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka
d.
Keuangan meliputi rencana pengeluran dan rencana penerimaan
e.
Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan
kaitannya dengan pengembangan psikologis
f.
Struktur organisasi maksudnya bagaiman cara mengorganisasi dan maanjemen oprasi
dan pegawasan program dan aktifitas kependidikan yang direncanakan
g.
Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan pengajaran.
4.
Fungsi
Perencanaan Pembelajaran :
Perencanaan
pembelajaran mempunyai beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut:
a. Fungsi
kreatif
Pembelajaran
dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan umpan balik
yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan
dapat meningkatkan dan memperbaiki program.
b. Fungsi
Inovatif
Suatu
inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat
dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan
direncanakan dan diprogram secara utuh.
c. Fungsi
selektif
Melalui
proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih
efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan
dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d. Fungsi
Komunikatif
Suatu
perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti
orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan
kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan
strategi yang dilakukan.
e. Fungsi
prediktif
Perencanaan
yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan terjadi
setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun.
Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan
yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f. Fungsi
akurasi
Melalui
proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam
pelajaran efektif.
g. Fungsi
pencapaian tujuan
Mengajar
bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang utuh
yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam
sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil
belajar dapat dilakukan secara seimbang.
h. Fungsi
kontrol
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui
perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat
diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan kepada
guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
5. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
:
·
Perencanaan sebagai pedoman atau panduan
Dengan
perencanaan yang dibuat maka guru ketika melaksanakan proses pembelajaran
secara umum akan mengikuti langkah-langkah atau prosedur dan aktifitas
pembelajaran disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
·
Perencanaan menggambarkan hasil.
Perencanaan
selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan dilakukan, juga melalui
fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah menggambarkan hasil yang akan
harus di capai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
·
Perencanaan sebagai alat control
Sasaran utama
kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran, indicator
tercapainya tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku pada setiap siswa.
Perubahan perilaku baik dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan adalah
perubahan yang disengaja atau direncanakan.
·
Perencanaan sebagai alat evaluasi
Pada saat
merumuskan tujuan atau indicator pembelajaran yang menjadi salah satu unsure
dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil yang akan atau dicapai
sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya perencanaan pembelajaran menggambarkan
hasil.
Sejauh mana
sasaran pembelajaran yaitu tujuan atau indicator pembelajaran telah tercapai
atau tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi dapat memberikan data yang akurat
jika tujuan dan indicator pembelajaran dirumuskan secara akurat.
Pengertian
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis.
(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
Mengapa guru perlu mengembangkan
Bahan Ajar?
Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :
§ kurikulum,
§ karakteristik sasaran,
§ tuntutan pemecahan masalah belajar.
Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :
§ kurikulum,
§ karakteristik sasaran,
§ tuntutan pemecahan masalah belajar.
Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan
Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar
yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta
didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan
ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat bagi guru
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai
tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat bagi Peserta Didik
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
Prinsip Pengembangan
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan
Jenis Bahan Ajar
1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Teknik Penyusunan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
1. Analisis SK-KD-Indikator
2. Analisis Sumber Belajar
3. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
1. Analisis SK-KD-Indikator
2. Analisis Sumber Belajar
3. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Penyusunan Bahan Ajar Cetak
memperhatikan
1. Susunan tampilan,
2. Bahasa yang mudah,
3. Menguji pemahaman,
4. Stimulan,
5. Kemudahan dibaca,
6. Materi instruksional
1. Susunan tampilan,
2. Bahasa yang mudah,
3. Menguji pemahaman,
4. Stimulan,
5. Kemudahan dibaca,
6. Materi instruksional
•
Pengertian
Bahan Ajar
Bahan
ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research
Ltd/National Center for Competency Based Training).
•
Pengertian
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar.
Bentuk Bahan Ajar
•
Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart,
•
Audio Visual seperti: video/film,VCD
•
Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
•
Visual: foto, gambar, model/maket.
•
Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
Cakupan Bahan Ajar
•
Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
•
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
•
Tujuan yang akan dicapai
•
Informasi pendukung
•
Latihan-latihan
•
Petunjuk kerja
•
|
Penilaian
|
|||||
Lembar
Kegiatan Siswa
•
Lembar kegiatan
siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa.
•
Lembar
kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
•
Tugas-tugas
yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik.
Langkah-langkah
penulisan LKS sebagai berikut:
•
Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan
materi pembelajaran.
•
Menyusun peta kebutuhan LKS
•
Menentukan judul LKS
•
Menulis LKS
•
Menentukan
alat penilaian
Struktur LKS
secara umum adalah sebagai berikut:
•
Judul, mata
pelajaran, semester, tempat
•
Petunjuk
belajar
•
Kompetensi
yang akan dicapai
•
Indikator
•
Informasi
pendukung
•
Tugas-tugas
dan langkah-langkah kerja
•
Penilaian
|
||||||
|
||||||
|
BAHAN AJAR
:
Menimbulkan minat baca
Ditulis dan dirancang untuk siswa
Menjelaskan tujuan instruksional
Disusun berdasarkan pola belajar yang
fleksibel
Struktur berdasarkan kebutuhan siswa
dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
Memberi kesempatan pada siswa untuk
berlatih
Mengakomodasi kesulitan siswa
Memberikan rangkuman
Gaya penulisan komunikatif dan semi
formal
Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
Dikemas untuk proses instruksional
Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan
umpan balik dari siswa
Menjelaskan cara mempelajari bahan
ajar.
BUKU TEKS
:
Mengasumsikan
minat dari pembaca
Ditulis
untuk pembaca (guru, dosen)
Dirancang
untuk dipasarkan secara luas
Belum
tentu menjelaskan tujuan instruksional
Disusun
secara linear
Stuktur
berdasar logika bidang ilmu
Belum
tentu memberikan latihan
Tidak
mengantisipasi kesukaran belajar siswa
Belum
tentu memberikan rangkuman
Gaya
penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
Sangat
padat
Tidak
memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.
JENIS BAHAN
AJAR :
•
Lembar
informasi (information sheet)
•
Operation
sheet
•
Jobsheet
•
Worksheet
•
Handout
•
Modul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar